Untuk bisa melihat suatu aplikasi itu sempurna (mendekati) maka harus dilakukan perbandingan. Perbandingan disini bukan mencari nilai baik atau buruk. Perbandingan dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan memperbaharui kelebihan masing-masing aplikasi. Dalam hal membandingkan aplikasi harus ada metode dan standar yang dibuat, dengan adanya standar tersebut maka proses evaluasi bisa dilakukan dengan tepat.
Berikut contoh proposal mengenai automasi perpustakaan.
Berikut contoh proposal mengenai automasi perpustakaan.
PROPOSAL TUGAS AKHIR
EVALUASI SISTEM PERANGKAT LUNAK AUTOMASI
DI PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
A.Latar Belakang
Perkembangan teknologi perpustakaan dilatarbelakangi oleh kebutuhan informasi yang cepat dengan tujuan memberikan pelayanan yang optimal ke pemustaka. Perkembangan tersebut didukung dengan adanya teknologi perangkat lunak (software) berbasis open source. Open source adalah perintah-perintah program/bahasa pemograman yang tersedia secara gratis berikut dengan kode-kode dari bahasa pemograman yang digunakan secara luas, dan boleh dimodifikasi (Febrian, 2004:321).
Open Source Software (OSS) merupakan aplikasi komputer dengan lisensi terbuka ‘Free Lisence’. Artinya, aplikasi ini bisa digunakan oleh siapa pun, di manana pun, untuk tujuan apa pun tanpa harus membayar royalti kepada pembuat aplikasi. OSS perpustakaan yang telah banyak beredar, antara lain CDS/ISIS, WINISIS, SIMPUS, Open Biblio, Atheneum Light, Senayan (SLiMS) (Fitrianingsih, 2013).
Salah satu OSS yang banyak digunakan yaitu Senayan/SLiMS. Senayan/SLiMS sudah berkembang dengan pesat terbukti dengan diraihnya berbagai penghargaan, salah satunya yaitu Indonesia Information Communication and Techonology Award (INAICTA) 2009 kategori Open Source. Seiring perkembangannya SLiMS sudah merilis berbagai revisi di antaranya SLiMS 7 Cendana dan SLiMS 8 Akasia. SLiMS dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis perpustakaan di Indonesia.
Jadi, SLiMS sesuai dengan standar kebutuhan perpustakaan di Indonesia (Wicaksono, http://slims.web.id/sdc/) . Walaupun OSS sudah banyak beredar dan dapat diunduh kapan pun dan bisa dikembangkan secara free, namun masih ada beberapa perpustakaan perguruan tinggi yang mengembangkan sendiri sistem automasi perpustakanya. Salah satunya yang dilakukan oleh Institut Teknologi Padang (ITP). ITP merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat. ITP memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang dimilikinya untuk membuat sistem automasi perpustakaan dengan nama ITP Library Automation.
Untuk itu, sistem automasi Perpustakaan Institut Teknologi Padang perlu dievaluasi, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dan dibandingkan dengan perangkat lunak SLiMS (versi yang dipakai SLiMS 7 Cendana).
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian yaitu “Bagaimanakah kehandalan perangkat lunak ITP Library Automation dibandingkan dengan SLiMS 7 Cendana”
2.Batasan Masalah
Untuk lebih terarahnya pembahasan ini, maka penulis perlu memberi batasan terhadap masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut.
a.Kelebihan dan kekurangan dari software automasi yang digunakan perpustakaan ITP, jika dibandingkan dengan OSS SLiMS 7 Cendana.
b.Alasan pustakawan ITP menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh progammernya
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan judul dan masalah penelitian yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
a.Untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan penggunaan software perpustakaan ITP dibandingkan dengan software SLiMS 7 Cendana.
b.Untuk mendeskripsikan alasan pustakawan perpustakaan ITP menggunakan software ITP Library Automation.
2.Manfaat Penelitian
a.Bagi perpustakaan ITP
Sebagai bahan acuan untuk mengembangkan sistem informasi perpustakaan (OPAC) nya.
b.Untuk Praktisi Perpustakaan
Sebagai referensi untuk pustakawan/komunitas pengembang automasi perpustakaan dalam mengembangkan sistem infomasi perpustakaan yang telah ada, dengan adanya perbandingan software automasi perpustakaan ITP Library Automation dengan SLiMS 7 Cendana. Saling melengkapi masing-masing sistem OPAC.
c.Untuk Penulis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program D3 PAD Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Imam Bonjol Padang.
D.Penjelasan Judul
Automasi Perpustakaan : Istilah yang dipakai untuk menyatakan konsep pemanfaatan TI di perpustakaan adalah otomasi perpustakaan (library automation). Penggunaan mesin, komputer dan peralatan elektronik lain untuk memperlancar tugas-tugas perpustakaan (Lasa HS, 1998:76)
Perpustakaan : Institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak/karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka (UU No. 43 Tahun 2007).
ITP Library Automation : Sistem automasi perpustakaan yang dimiliki dan dikembangkan sendiri oleh pihak Insitut Teknologi Padang
SLiMS 7 Cendana : Sistem automasi perpustakaan yang berbasis open source yang dikembangkan oleh Senayan Developer Community (SDC) (http://slims.web.id/web/?q=node/70)
E.Metode Penelitian
1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif, yaitu pengumpulan data/informasi untuk dibandingkan dengan kriteria dan diambil kesimpulan (Arikunto, 2010;36). Penelitian ini mengevaluasi program ITP Library Automation dengan tujuan mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan dan menilai ITP dengan menggunakan kriteria yang telah dirumuskan yang digambarkan dalam tabel checklist.
2.Sumber Data
a.Data Primer
Data primer yaitu data yang berkaitan langsung dengan hal yang diteliti. Data primer diperoleh dari sumber-sumber primer yakni sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut. (Amirin, 1990: 132). Data primernya yaitu ITP Library Automation dan SliMS 7 Cendana.
b.Data Sekunder
Penelitian ini mengumpulkan data yang telah diolah oleh pihak lain (sudah tersedia) dan digunakan dalam penelitian ini seperti struktur organisasi perpustakaan ITP, statistik kunjungan, daftar anggaran biaya, catatan pustakawan serta buku panduan perpustakaan ITP.
3.Teknik Pengumpulan Data
a.Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Jamal, 2000;64).
Hal-hal yang diamati seperti penggunaan OPAC oleh pemustaka, pelayanan sirkulasi, pendataan buku dengan menggunakan OPAC diperpustakaan ITP. Saat pelaksaan observasi peneliti menggunakan daftar evaluasi berupa tabel (cheklist) sebagai alat bantu penilaian.
b.Checklist OPAC
Checklist OPAC yang digunakan berupa suatu daftar dari sejumlah pertanyaan, yang isinya mencakup kemampuan fungsional dan fitur antarmuka yang ideal dimiliki sistem OPAC.
Checklist OPAC ini berfungsi sebagai standar atau patokan untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan sistem OPAC, antara ITP Library Automation dan SLiMS 7 Cendana. Checklist OPAC ini disusun oleh Joan M. Cherry, Nancy J Williamson, Carol R Jones-Simmons dan Xin Gu dari Fakulty of Information Studies, University of Toronto dalam Jonner (2000, 68) .
4.Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini dalam melakukan pengolahan data dengan pendekatan kuantitatif, artinya perhitungan secara matematis. Data didapat dari membandingkan software ITP Library Automation dengan SLiMS 7 Cendana (Perbandingan antara 2 variabel, Arikunto, 2010;300) digambarkan dengan menggunakan tabel (Cheklist).
No Hal yang ditanyakan Software yang dievaluasi
ITP LA SLiMS
*)Skor Max” Skor :
(Jumlah Fitur yang ditanya) Presentase:
Contoh tabel Pengolahan Data
Setiap penilaian masing-masing pertanyaan dibagian evaluasi software diberi tanda yang berarti’ya” . Untuk menghitung skor yang diperoleh peneliti menggunakan rumus Cherry (Jonner, 73)
x 100 %
Keterangan :
X = Jumlah total jawaban yang diberi tanda akan diberi skor 1, dan untuk jawaban “tidak” / “ x” tidak diberi skor.
N = Jumlahtotal fitur yang ditanya dalam setiap pertanyaan yang ada pada tiap bagian evaluasi software.
Y = Jumlah jawaban yang tidak berlaku “TB”
5.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data terbagi dua, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (Subagyo, 2006:106). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif, adapun tahapan analisis kualitatif yaitu (1), pengolahan data, (2) penyajian data, (interpretasi data) dan (4) penarikan kesimpulan. Tahapan diatas dilakukan sampai proses analisa dan interpretasi dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya
Skor persentase ini merupakan gambaran dari tingkat kemampuan fungsional dan kelengkapan sistem OPAC yang dievaluasi. Interpretasi terhadap besaran skor persentase ialah, semakin tinggi skor persentase yang diperoleh sistem OPAC yang dievaluasi, maka semakin lengkap atau semakin baik kemampuan fungsional dan kelengkapan sistem tersebut ( Cherry 1998,175) dalam Jonner.
F.Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan judul, metode penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II : Landasan teori membahas katalog perpustakaan, pemanfaatan automasi perpustakaan, perkembangan automasi perpustakaan, SLiMS dan ITP Library Automation.
BAB III : Berisikan pembahasan hasil dari penelitian yang dilakukan tentang perbandingan ITP Library Automation dengan SLiMS 7 Cendana dan hasil wawancara dengan pustakawan ITP.
BAB IV : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
Baca juga : Contoh Proposal Kearsipan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Arwendria. 2009. Membangun Otomasi Perpustakaan Berbasis Open Source Software (OSS). http : //arwendria.wordpress.com , 2009 diakses tanggal 10 Juli 2014
Bafadal, Ibrahim. 2011. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Balas, Janet. 2004. Considering Open Source Software : Computers in Libraries 24,no. 8 (September 2004): 36-39. http://www.infotoday.com/cilmag/sep04/balas.shtml diakses 17 Juli 2014
Ballabh, Anand. 2010. Library Classification and Cataloguing. New Delhi:Akansha.
Blasius, Sudarsono. 2007. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta:IPI
Crawford, Richard. , 2003. Open source solutions for library needs. USA: LUGOD. Presented at the Linux Users Group of Davis, 05 December. http://www.lugod.org/presentations/oss4lib.pdf. Diakses 17 Juli 2014
Febrian, Jack. 2004.Pengetahuan Komputer dan Teknologi Informasi. Badung: Informatika.
Jamal, Syafruddin. 2000. Dasar-Dasar Metode Penelitian. Jakarta:The Minangkabau Foundation.
Joner, Hasugian. 2000. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Kelengkapan Antarmuka Sistem OPAC. Jakarta: FIB UI.
Lasa, HS. 1998. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Manjunath, G.K. 2008. Library Automation: Why and How?. http://www.igidr.ac.in/lib/paper1.htm (July 11). Diakses 20 Juni 2014.
Moleong, Lexi. J. 1992. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Ngozi , Ukhaci. 2014. Library Automation and Use of Open Source Software to Maximize Library Effectiviness. (Journal) diakses 17 Juli 2014 http://www.iiste.org/Journals/index.php/IKM/article/viewFile/10939/11242
Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Tahun 2009 tentang Standar Nasional Perpustakaan
Ridho, M.Rasyid. Senayan Library Management System For Dummies. (Online).
Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
SDC. 2013. Dokumentasi SLiMS Berdasar SLiMS-7 (CENDANA). http://slims.web.id/documentations.html diakses 1 Juli 2014
Sudhamani. 2010. Assessment and Evaluation of Open Source Library Automation Software KOHA and NewGenLib Adaptable to RGUHS Digital Library Op erations and Functions. India: Banglore.
http://14.139.159.4:8080/jspui/bitstream/123456789/237/1/KOHA%20and%20Newgenlib.pdf
Suhendar, Yaya. 2007. Pedoman Katalogisasi. Jakarta:Kencana.
Tatang, Amirin. 1990. Menyusun Rencana Penelitian (Vol. ed 2). Jakarta: Rajawali Press.
Umar, Husein. 2009. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Undang undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007
http://slims.web.id/
http://www.focus.com/fyi/information-technology/open-source-openworld/.“Open Source Open World.” Focus, February 2010.
Yusup, M. Pawit. 2010. Teori dan Praktek Penelusuran Informasi. Jakarta:Kencana.
Baca juga : Contoh Proposal Tentang Arsip
EVALUASI SISTEM PERANGKAT LUNAK AUTOMASI
DI PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
A.Latar Belakang
Perkembangan teknologi perpustakaan dilatarbelakangi oleh kebutuhan informasi yang cepat dengan tujuan memberikan pelayanan yang optimal ke pemustaka. Perkembangan tersebut didukung dengan adanya teknologi perangkat lunak (software) berbasis open source. Open source adalah perintah-perintah program/bahasa pemograman yang tersedia secara gratis berikut dengan kode-kode dari bahasa pemograman yang digunakan secara luas, dan boleh dimodifikasi (Febrian, 2004:321).
Open Source Software (OSS) merupakan aplikasi komputer dengan lisensi terbuka ‘Free Lisence’. Artinya, aplikasi ini bisa digunakan oleh siapa pun, di manana pun, untuk tujuan apa pun tanpa harus membayar royalti kepada pembuat aplikasi. OSS perpustakaan yang telah banyak beredar, antara lain CDS/ISIS, WINISIS, SIMPUS, Open Biblio, Atheneum Light, Senayan (SLiMS) (Fitrianingsih, 2013).
Salah satu OSS yang banyak digunakan yaitu Senayan/SLiMS. Senayan/SLiMS sudah berkembang dengan pesat terbukti dengan diraihnya berbagai penghargaan, salah satunya yaitu Indonesia Information Communication and Techonology Award (INAICTA) 2009 kategori Open Source. Seiring perkembangannya SLiMS sudah merilis berbagai revisi di antaranya SLiMS 7 Cendana dan SLiMS 8 Akasia. SLiMS dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis perpustakaan di Indonesia.
Jadi, SLiMS sesuai dengan standar kebutuhan perpustakaan di Indonesia (Wicaksono, http://slims.web.id/sdc/) . Walaupun OSS sudah banyak beredar dan dapat diunduh kapan pun dan bisa dikembangkan secara free, namun masih ada beberapa perpustakaan perguruan tinggi yang mengembangkan sendiri sistem automasi perpustakanya. Salah satunya yang dilakukan oleh Institut Teknologi Padang (ITP). ITP merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat. ITP memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang dimilikinya untuk membuat sistem automasi perpustakaan dengan nama ITP Library Automation.
Untuk itu, sistem automasi Perpustakaan Institut Teknologi Padang perlu dievaluasi, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dan dibandingkan dengan perangkat lunak SLiMS (versi yang dipakai SLiMS 7 Cendana).
Open Source Software (OSS) merupakan aplikasi komputer dengan lisensi terbuka ‘Free Lisence’. Artinya, aplikasi ini bisa digunakan oleh siapa pun, di manana pun, untuk tujuan apa pun tanpa harus membayar royalti kepada pembuat aplikasi. OSS perpustakaan yang telah banyak beredar, antara lain CDS/ISIS, WINISIS, SIMPUS, Open Biblio, Atheneum Light, Senayan (SLiMS) (Fitrianingsih, 2013).
Salah satu OSS yang banyak digunakan yaitu Senayan/SLiMS. Senayan/SLiMS sudah berkembang dengan pesat terbukti dengan diraihnya berbagai penghargaan, salah satunya yaitu Indonesia Information Communication and Techonology Award (INAICTA) 2009 kategori Open Source. Seiring perkembangannya SLiMS sudah merilis berbagai revisi di antaranya SLiMS 7 Cendana dan SLiMS 8 Akasia. SLiMS dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis perpustakaan di Indonesia.
Jadi, SLiMS sesuai dengan standar kebutuhan perpustakaan di Indonesia (Wicaksono, http://slims.web.id/sdc/) . Walaupun OSS sudah banyak beredar dan dapat diunduh kapan pun dan bisa dikembangkan secara free, namun masih ada beberapa perpustakaan perguruan tinggi yang mengembangkan sendiri sistem automasi perpustakanya. Salah satunya yang dilakukan oleh Institut Teknologi Padang (ITP). ITP merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di Sumatera Barat. ITP memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang dimilikinya untuk membuat sistem automasi perpustakaan dengan nama ITP Library Automation.
Untuk itu, sistem automasi Perpustakaan Institut Teknologi Padang perlu dievaluasi, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem tersebut dan dibandingkan dengan perangkat lunak SLiMS (versi yang dipakai SLiMS 7 Cendana).
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian yaitu “Bagaimanakah kehandalan perangkat lunak ITP Library Automation dibandingkan dengan SLiMS 7 Cendana”
2.Batasan Masalah
Untuk lebih terarahnya pembahasan ini, maka penulis perlu memberi batasan terhadap masalah yang akan diteliti, yaitu sebagai berikut.
a.Kelebihan dan kekurangan dari software automasi yang digunakan perpustakaan ITP, jika dibandingkan dengan OSS SLiMS 7 Cendana.
b.Alasan pustakawan ITP menggunakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh progammernya
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan judul dan masalah penelitian yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
a.Untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan penggunaan software perpustakaan ITP dibandingkan dengan software SLiMS 7 Cendana.
b.Untuk mendeskripsikan alasan pustakawan perpustakaan ITP menggunakan software ITP Library Automation.
2.Manfaat Penelitian
a.Bagi perpustakaan ITP
Sebagai bahan acuan untuk mengembangkan sistem informasi perpustakaan (OPAC) nya.
b.Untuk Praktisi Perpustakaan
Sebagai referensi untuk pustakawan/komunitas pengembang automasi perpustakaan dalam mengembangkan sistem infomasi perpustakaan yang telah ada, dengan adanya perbandingan software automasi perpustakaan ITP Library Automation dengan SLiMS 7 Cendana. Saling melengkapi masing-masing sistem OPAC.
c.Untuk Penulis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program D3 PAD Fakultas Adab dan Humaniora IAIN Imam Bonjol Padang.
D.Penjelasan Judul
Automasi Perpustakaan : Istilah yang dipakai untuk menyatakan konsep pemanfaatan TI di perpustakaan adalah otomasi perpustakaan (library automation). Penggunaan mesin, komputer dan peralatan elektronik lain untuk memperlancar tugas-tugas perpustakaan (Lasa HS, 1998:76)
Perpustakaan : Institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak/karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka (UU No. 43 Tahun 2007).
ITP Library Automation : Sistem automasi perpustakaan yang dimiliki dan dikembangkan sendiri oleh pihak Insitut Teknologi Padang
SLiMS 7 Cendana : Sistem automasi perpustakaan yang berbasis open source yang dikembangkan oleh Senayan Developer Community (SDC) (http://slims.web.id/web/?q=node/70)
E.Metode Penelitian
1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif, yaitu pengumpulan data/informasi untuk dibandingkan dengan kriteria dan diambil kesimpulan (Arikunto, 2010;36). Penelitian ini mengevaluasi program ITP Library Automation dengan tujuan mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan dan menilai ITP dengan menggunakan kriteria yang telah dirumuskan yang digambarkan dalam tabel checklist.
2.Sumber Data
a.Data Primer
Data primer yaitu data yang berkaitan langsung dengan hal yang diteliti. Data primer diperoleh dari sumber-sumber primer yakni sumber asli yang memuat informasi atau data tersebut. (Amirin, 1990: 132). Data primernya yaitu ITP Library Automation dan SliMS 7 Cendana.
b.Data Sekunder
Penelitian ini mengumpulkan data yang telah diolah oleh pihak lain (sudah tersedia) dan digunakan dalam penelitian ini seperti struktur organisasi perpustakaan ITP, statistik kunjungan, daftar anggaran biaya, catatan pustakawan serta buku panduan perpustakaan ITP.
3.Teknik Pengumpulan Data
a.Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Jamal, 2000;64).
Hal-hal yang diamati seperti penggunaan OPAC oleh pemustaka, pelayanan sirkulasi, pendataan buku dengan menggunakan OPAC diperpustakaan ITP. Saat pelaksaan observasi peneliti menggunakan daftar evaluasi berupa tabel (cheklist) sebagai alat bantu penilaian.
b.Checklist OPAC
Checklist OPAC yang digunakan berupa suatu daftar dari sejumlah pertanyaan, yang isinya mencakup kemampuan fungsional dan fitur antarmuka yang ideal dimiliki sistem OPAC.
Checklist OPAC ini berfungsi sebagai standar atau patokan untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan sistem OPAC, antara ITP Library Automation dan SLiMS 7 Cendana. Checklist OPAC ini disusun oleh Joan M. Cherry, Nancy J Williamson, Carol R Jones-Simmons dan Xin Gu dari Fakulty of Information Studies, University of Toronto dalam Jonner (2000, 68) .
4.Teknik Pengolahan Data
Penelitian ini dalam melakukan pengolahan data dengan pendekatan kuantitatif, artinya perhitungan secara matematis. Data didapat dari membandingkan software ITP Library Automation dengan SLiMS 7 Cendana (Perbandingan antara 2 variabel, Arikunto, 2010;300) digambarkan dengan menggunakan tabel (Cheklist).
No Hal yang ditanyakan Software yang dievaluasi
ITP LA SLiMS
*)Skor Max” Skor :
(Jumlah Fitur yang ditanya) Presentase:
Contoh tabel Pengolahan Data
Setiap penilaian masing-masing pertanyaan dibagian evaluasi software diberi tanda yang berarti’ya” . Untuk menghitung skor yang diperoleh peneliti menggunakan rumus Cherry (Jonner, 73)
x 100 %
Keterangan :
X = Jumlah total jawaban yang diberi tanda akan diberi skor 1, dan untuk jawaban “tidak” / “ x” tidak diberi skor.
N = Jumlahtotal fitur yang ditanya dalam setiap pertanyaan yang ada pada tiap bagian evaluasi software.
Y = Jumlah jawaban yang tidak berlaku “TB”
5.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data terbagi dua, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif (Subagyo, 2006:106). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif, adapun tahapan analisis kualitatif yaitu (1), pengolahan data, (2) penyajian data, (interpretasi data) dan (4) penarikan kesimpulan. Tahapan diatas dilakukan sampai proses analisa dan interpretasi dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya
Skor persentase ini merupakan gambaran dari tingkat kemampuan fungsional dan kelengkapan sistem OPAC yang dievaluasi. Interpretasi terhadap besaran skor persentase ialah, semakin tinggi skor persentase yang diperoleh sistem OPAC yang dievaluasi, maka semakin lengkap atau semakin baik kemampuan fungsional dan kelengkapan sistem tersebut ( Cherry 1998,175) dalam Jonner.
F.Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan judul, metode penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II : Landasan teori membahas katalog perpustakaan, pemanfaatan automasi perpustakaan, perkembangan automasi perpustakaan, SLiMS dan ITP Library Automation.
BAB III : Berisikan pembahasan hasil dari penelitian yang dilakukan tentang perbandingan ITP Library Automation dengan SLiMS 7 Cendana dan hasil wawancara dengan pustakawan ITP.
BAB IV : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
Baca juga : Contoh Proposal Kearsipan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta.
Arwendria. 2009. Membangun Otomasi Perpustakaan Berbasis Open Source Software (OSS). http : //arwendria.wordpress.com , 2009 diakses tanggal 10 Juli 2014
Bafadal, Ibrahim. 2011. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Balas, Janet. 2004. Considering Open Source Software : Computers in Libraries 24,no. 8 (September 2004): 36-39. http://www.infotoday.com/cilmag/sep04/balas.shtml diakses 17 Juli 2014
Ballabh, Anand. 2010. Library Classification and Cataloguing. New Delhi:Akansha.
Blasius, Sudarsono. 2007. Antologi Kepustakawanan Indonesia. Jakarta:IPI
Crawford, Richard. , 2003. Open source solutions for library needs. USA: LUGOD. Presented at the Linux Users Group of Davis, 05 December. http://www.lugod.org/presentations/oss4lib.pdf. Diakses 17 Juli 2014
Febrian, Jack. 2004.Pengetahuan Komputer dan Teknologi Informasi. Badung: Informatika.
Jamal, Syafruddin. 2000. Dasar-Dasar Metode Penelitian. Jakarta:The Minangkabau Foundation.
Joner, Hasugian. 2000. Analisis Kebutuhan Fungsional dan Kelengkapan Antarmuka Sistem OPAC. Jakarta: FIB UI.
Lasa, HS. 1998. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Manjunath, G.K. 2008. Library Automation: Why and How?. http://www.igidr.ac.in/lib/paper1.htm (July 11). Diakses 20 Juni 2014.
Moleong, Lexi. J. 1992. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Ngozi , Ukhaci. 2014. Library Automation and Use of Open Source Software to Maximize Library Effectiviness. (Journal) diakses 17 Juli 2014 http://www.iiste.org/Journals/index.php/IKM/article/viewFile/10939/11242
Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Tahun 2009 tentang Standar Nasional Perpustakaan
Ridho, M.Rasyid. Senayan Library Management System For Dummies. (Online).
Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
SDC. 2013. Dokumentasi SLiMS Berdasar SLiMS-7 (CENDANA). http://slims.web.id/documentations.html diakses 1 Juli 2014
Sudhamani. 2010. Assessment and Evaluation of Open Source Library Automation Software KOHA and NewGenLib Adaptable to RGUHS Digital Library Op erations and Functions. India: Banglore.
http://14.139.159.4:8080/jspui/bitstream/123456789/237/1/KOHA%20and%20Newgenlib.pdf
Suhendar, Yaya. 2007. Pedoman Katalogisasi. Jakarta:Kencana.
Tatang, Amirin. 1990. Menyusun Rencana Penelitian (Vol. ed 2). Jakarta: Rajawali Press.
Umar, Husein. 2009. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.
Undang undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007
http://slims.web.id/
http://www.focus.com/fyi/information-technology/open-source-openworld/.“Open Source Open World.” Focus, February 2010.
Yusup, M. Pawit. 2010. Teori dan Praktek Penelusuran Informasi. Jakarta:Kencana.