Bingung mencari referensi untuk menentukan judul skripsi mengena perpustakaan?. Kami berikan salah satu contoh yang bisa kamu jadikan pedoman dalam pengajuan judul. Masalah dalam proposal ini adalah persepsi pemustaka terhadap penggunaan musik diperpustakaan. Beberapa perpustakaan sudah ada yang menerapkan fasilitas ini, memutar musik di ruang perpustakaan. Musik yang diputar tentu tidak membuat bising seperti musik rock, reage dan aliran musik keras. Lalu musik seperti apa yang seharusnya diputar diperpustakaan? Bagaimana persepsi pemustaka terhadap musik yang didengar? Berikut contoh proposalnya.
Persepsi Pemustaka Terhadap Penggunaan Musik Di Perpustakaan
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia musik tidak terlepas dari aktifitasnya, karena musik bisa memberikan energy positif, sehingga meningkatkan konsentrasi dan menenangkan fikiran. Musik yang dimaksud yaitu musik yang mempunyai ketentuan fikiran untuk mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah sesuai dengan frekuensi, volume, dan tempo dari musik tersebut (Orits, 2002: 180). Senada dengan ungkapan Ronald (1985: 26) without time and sound music can not exist menyatakan bahwa tanpa bunyi dan waktu musik tidak akan terwujud.
Tempo musik yang lambat juga mengakibatkan detak jantung ikut lambat sehingga menghilangkan tingkat stress dan berkurangnya ketegangan fisik, begitu juga sebaliknya apabila tempo musiknya cepat, maka detak jantung akan cepat dan menimbulkan ketegangan fisik dan stress (Campbell, 2001 :83). Berkurangnya ketegangan fisik dan stress dapat memberikan rasa nyaman bagi manusia, karena memiliki unsure melodi yang ditimbulkan dari musik berpengaruh bagi jiwa dan rohani seseorang. Meskipun pengaruh yang ditimbulkan tidaklah sama, akan tetapi mampu memberikan kenyamanan bagi pemustaka yang berada dalam perpustakaan.
Tempo musik yang lambat juga mengakibatkan detak jantung ikut lambat sehingga menghilangkan tingkat stress dan berkurangnya ketegangan fisik, begitu juga sebaliknya apabila tempo musiknya cepat, maka detak jantung akan cepat dan menimbulkan ketegangan fisik dan stress (Campbell, 2001 :83). Berkurangnya ketegangan fisik dan stress dapat memberikan rasa nyaman bagi manusia, karena memiliki unsure melodi yang ditimbulkan dari musik berpengaruh bagi jiwa dan rohani seseorang. Meskipun pengaruh yang ditimbulkan tidaklah sama, akan tetapi mampu memberikan kenyamanan bagi pemustaka yang berada dalam perpustakaan.
Tahun 1996, North dan Hargreaves meneliti tentang musik pada atmosfer sebuah kafetaria. Hasil penelitian menunjukkan minat konsumen terhadap kantin bertambah sesuai dengan minat mereka terhadap musik yang dimainkan itu (Wilson, 2003), jika pemutaran musik di kafe bisa menahan pengunjung lebih lama maka musik memberikan stimulus yang positif pada otak sehingga kebosanan menurun sikap positif terhadap perpustakaanpun juga akan lebih baik dan meningkat.
Menurut Roboson (Shields: 2005) atmosfer ruangan yang terbentuk dari dekorasi, pencahayaan, musik dan warna dapat menghasilkan perilaku approach (menerima) atau avoidance (menolak). Jika dipasangkan pada konteks perpustakaan maka yang menjadi penerima yaitu bersedia untuk berada dalam perpustakaan meskipun ada musik dalam perpustakaan, tetapi perilaku penolakan dia akan meninggalkan perpustakaan setelah mendengarkan musik dalam perpustakaan.
Kenyamanan di dalam perpustakaan sangtalah penting bagi pemustaka, salah satu upaya untuk memberikan kenyamanan diperpustakaan yaitu dengan menggunakan media musik. Melalui media musik suasana santai akan tercipta dan pemustaka dapat berkonsentrasi dalam beraktifitas membaca serta mencari informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang dicaripun tercapai dengan baik. Suasana santai dan menyenangkan membuat seseorang senang dan menghabiskan waktu lebih lama di perpustakaan, jika lebih lama berada di perpustakaan seseorang akan lebih lama mengenal perpustakaan, perpustakaan tidak lagi dianggap sebagai tempat yang menjenuhkan tetapi sebagai tempat yang menyenangkan (Djacrab: 2006).
Menurut John M. Ortiz (2002), mengatakan bahwa mendengarkan musik dapat membantu konsentrasi, dapat menenangkan pikiran, dan mengurangi suara-suara eksternal yang bisa mengalihkan perhatian. Perpustakaan UNAIR sudah menggunakan pengeras suara untuk mempermudah bilamana dalam perpustakaan tersebut ada pengumuman penting, tidak hanya itu saja bahwa pengeras suara tersebut juga dipergunakan untuk pemutaran musik di perpustakaan tersebut. Deporter (2004) mengatakan bahwa dengan adanya musik khusus pengguna dapat mengerjakan pekerjaan mental yang melelahkan menjadi tetap rileks dan berkonsentrasi. Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian terdahulu dimana Fathu (2008) dalam penelitiannya “Pengaruh Musik Terhadap Kenyamanan Membaca Pengguna Perpustakaan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta” menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara musik terhadap kenyamanan membaca di perpustakaan tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kenyamanan di perpustakaan sangatlah penting, karena kenyamanan di perpustakaan tidak hanya dengan kondisi ruangan, fasilitas yang diberikan tetapi memberikan suasana baru dalam perpustakaan. Sehingga pemustaka tidak merasa bosan dalam mencari informasi yang dibutuhkannya melainkan pemustaka juga bisa berkonsentrasi dalam aktifitas membaca maupun mencari informasi di perpustakaan.
Kenyamanan di dalam perpustakaan sangtalah penting bagi pemustaka, salah satu upaya untuk memberikan kenyamanan diperpustakaan yaitu dengan menggunakan media musik. Melalui media musik suasana santai akan tercipta dan pemustaka dapat berkonsentrasi dalam beraktifitas membaca serta mencari informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang dicaripun tercapai dengan baik. Suasana santai dan menyenangkan membuat seseorang senang dan menghabiskan waktu lebih lama di perpustakaan, jika lebih lama berada di perpustakaan seseorang akan lebih lama mengenal perpustakaan, perpustakaan tidak lagi dianggap sebagai tempat yang menjenuhkan tetapi sebagai tempat yang menyenangkan (Djacrab: 2006).
Menurut John M. Ortiz (2002), mengatakan bahwa mendengarkan musik dapat membantu konsentrasi, dapat menenangkan pikiran, dan mengurangi suara-suara eksternal yang bisa mengalihkan perhatian. Perpustakaan UNAIR sudah menggunakan pengeras suara untuk mempermudah bilamana dalam perpustakaan tersebut ada pengumuman penting, tidak hanya itu saja bahwa pengeras suara tersebut juga dipergunakan untuk pemutaran musik di perpustakaan tersebut. Deporter (2004) mengatakan bahwa dengan adanya musik khusus pengguna dapat mengerjakan pekerjaan mental yang melelahkan menjadi tetap rileks dan berkonsentrasi. Hal ini juga didukung dengan hasil penelitian terdahulu dimana Fathu (2008) dalam penelitiannya “Pengaruh Musik Terhadap Kenyamanan Membaca Pengguna Perpustakaan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta” menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara musik terhadap kenyamanan membaca di perpustakaan tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kenyamanan di perpustakaan sangatlah penting, karena kenyamanan di perpustakaan tidak hanya dengan kondisi ruangan, fasilitas yang diberikan tetapi memberikan suasana baru dalam perpustakaan. Sehingga pemustaka tidak merasa bosan dalam mencari informasi yang dibutuhkannya melainkan pemustaka juga bisa berkonsentrasi dalam aktifitas membaca maupun mencari informasi di perpustakaan.
Dari hasil pengamatan di perpustakaan SMPN1 IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok ini masih kurang diminati oleh pemustakanya, karena sebagian pemustaka ada merasa nyaman dan berkonsentrasi dalam kegiatan membaca atau mencari informasi dengan adanya musik di dalam perpustakaan dan ada juga yang merasa kurang nyaman dengan adanya musik di perpustakaan tersebut.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan masalah
Adapun hal yang menjadi rumusan penelitian ini adalah:
a. Bagaimana tanggapan pemustaka terhadap musik di perpustakaan SMPN 1 IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok?
b. Jenis musik seperti apa yang sesuai di perpustakaan tersebut?
2. Batasan masalah
Untuk membatasi masalah dalam penulisan proposal dan penelitian ini maka peneliti membatasi masalah hanya untuk kelas VII dan kelas VIII saja di SMPN 1 IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Menentukan persepsi pemustaka terhadap pengguna musik dan kenyamanan membaca di Perpustakaan SMPN 1 IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok
2. Kegunaan penelitian
a. Memperdalam cara penulisan karya ilmiah yang dilakukan oleh peneliti di perpustakaan sekolah SMPN 1 IX Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok
b. Untuk menentukan jenis musik seperti apa yang sangat berpengaruh terhadap kenyamanan membaca di perpustakaan tersebut
D. Penjelasan Judul
Pengaruh : Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (kamus besar bahasa Indonesia, edisi 3, 2001: 849)
Musik : Dalam kehidupan manusia musik tidak terlepas dari aktifitasnya karena musik bisa memberikan energy positif, sehingga meningkatkan konsentrasi dan menenangkan fikiran. Musik yang dimaksudkan yaitu musik yang mempunyai ketentuan fikiran untuk mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah sesuai dengan frekuensi, volume, dan tempo dari musik tersebut (Orits, 2002: 180). Senada dengan ungkapan Ronald (1985: 26, dalam Faturhman Rosyidi) without time and sound music can not exist menyatakan bahwa tanpa bunyi dan waktu musik tidak akan terwujud.
Kenyamanan : Setiap kenyamanan atau beraktifitas kita memerlukan kenyamanan yang baik, karena kenyamanan sangatlah penting dalam melakukan kegiatan, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan mendapatkan hasil yang baik dan tujuan yang diinginkan tercapai. Dalam perpustakaan memang diharuskan memiliki kenyamanan yang baik di dalam ruangan perpustakaan sehingga pengunjung tidak merasa bosan atau tidak nyaman dalam mencari informasi yang dibutuhkannya.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : Landasan teori, yang membahas tentang, pengertian musik dan instrumen, kenyamanan, membaca dan perpustakaan sekolah, dan pengaruh musik bagi kenyamanan membaca
BAB III : Metode penelitian yang berisikan tentang jenis dan metode penelitian, populasi dan sampel, sumber data, teknik pengumpulan data, pengujian instrument dan teknik analisa data.
BAB IV : Berisikan tentang hasil apakah ada pengaruh musik yang terjadi pada siswa-siswi di sekolah SMPN 1 X Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Anita, Nusantari. 2012. Strategi Pengembangan Perpustakaan. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta
Ady, Prihantoro: 2013. Makna Motivasi Instriksik Lirik Lagu. E-journal
Budi, Raharja. 2009. Efek Musik Terhadap Prestasi Anak Usia PraSekolah.
Jurnal Psikologi
Dita, Yanuarista. Persepsi Pemustaka Terhadap Desain Interior Perpustakaan Universitas Airlangga: Surabaya
E-Jupekhu (Jurnal Ilmiah Khusus). Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Kartu Kata bagi Anak Lambat Belajar. Unp : Volume 1. No 1. 2013
Jurnal Sendratasik. Pengertian Musik. Volume 2. No 2. 2013
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2013. Pengertian Musik. E-jurnal
Muttaqin, Kustap. 2008. Seni Musik Klasik Jilid I.
Mauly Purba, Ben Pasaribu. 2005. Music Popular. Buku Pelajaran Nusantara untuk Kelas VII.
Sigit, Margono dkk. 2011. Pelajaran Seni Budaya. Jakarta : Yudistira